Instagram

Translate

Monday, February 14, 2011

AS akan bangkrut?

This article wriiten by Nico Omer. Please click this link for original source. Thanks.

Saya tidak akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan ini, tetapi saya yakin Anda akan bisa menyimpulkannya sendiri berdasarkan fakta yang akan ditampilkan dalam artikel ini.  Pertama-tama, coba meneliti grafik dibawah ini, yang menunjukkan hutang Amerika Serikat dari tahun 1940 hingga sekarang.

Seperti dapat Anda lihat, hutang AS kini lebih dari US$14 trillion, dan sejak 2008 telah meningkat sebesar US$1 trillion setiap 7 bulan!  Sebagai perbandingan, dari 2002 sampai 2008, peningkatan hutang sebesar 1 trilyun dolar AS terjadi dalam 20 bulan.  Sementara di periode 1995-2000, peningkatan US$1 trillion tersebut terjadi dalam 5 tahun.

Selain itu, perlu dicatat bahwa pada awal abad ke-21, hutang Amerika Serikat tidak sampai setengah dari nilai hutangnya sekarang (lihat tabel diatas ini).  Dengan kata lain, pembuat kebijakan AS sudah meminjam lebih banyak uang selama dasawarsa terakhir dibandingkan seratus tahun sebelumnya!  Memang sulit untuk dipercaya, tetapi itulah kenyataan …

Produk Domestik Bruto atau GDP di AS kini hampir sama dengan jumlah hutang yang ditanggung oleh Amerika Serikat.  Lalu the Congressional Budget Office (CBO) telah menetapkan estimasi defisit untuk 2011 pada US$1.5 trillion.  Oleh karena itu, hutang AS diprediksi akan melebihi PDB-nya mulai tahun ini, seperti dapat Anda lihat pada grafik dibawah ini.

Defisit diprediksi sebesar 5% sampai 10% dari PDB selama beberapa tahun kedepan.  Bahkan mungkin untuk selamanya apabila kondisi perekonomian tidak segera pulih.  Apabila PDB misalnya bertumbuh antara 3% dan 4%, berarti jumlah hutang selalu lebih cepat membesar daripada pertumbuhan ekonomi.

Apakah suatu negara bisa menambah hutang lebih banyak dari PDB secara nominal untuk selamanya?  Tentu tidak, karena suatu saat pelaku pasar akan mulai meragukan kemampuannya untuk melunasi semua pinjamannya.  Ini sama sekali tidak berbeda dengan suatu rumah tangga yang juga tidak dapat menambah hutang lebih cepat daripada pendapatannya.

Ketika hutang sebuah rumah tangga ataupun negara semakin besar, beban bunga akan naik.  Dengan demikian biayanya akan lebih banyak menyedot anggaran dimana peningkatan hutang pada akhirnya akan menambahkan beban bunga yang diluar kemampuan.  Dan pada titik itulah, batasan akan tercapai …

Kondisi fiskal yang mengerikan

“When Franklin Roosevelt became president in 1933, the deficit was already running at 4.7% of GDP.  It rose to a peak of 5.6% in 1934.  The federal debt burden rose only slightly – from 40 to 45% prior to the outbreak of the second world war.  It was the war that saw the US embark on fiscal expansions of the sort we have seen since 2007.  So what we are witnessing today has less to do with the 1930s, than with the 1940s: it is world war finance without the war.”

-Niall Ferguson-

Hutang publik AS kini telah mencapai angka yang tidak pernah terjadi sebelumnya, yaitu sekitar US$14.1 trillion.  Namun ini pada dasarnya seperti peribahasa dimana kita hanya bisa memandang “ujungnya dari gunung es”.

Kenyataannya ternyata jauh lebih buruk dari yang dilaporkan oleh pemerintah karena jumlah tersebut tidak pernah memperhitungkan unfunded liabilities atau tanggungan pemerintah yang dananya belum tersedia (seperti Medicare, Social Security, Medicaid, maupun federal pension liabilities).

Jika semua tanggungan itu termasuk, hutang AS secara mengejutkan akan bernilai sebesar US$126.5 trillion.  Bahkan profesor Laurence Kotlikoff, seorang ekonomis dari Boston University, mengatakan hutang pemerintah AS sudah mencapai US$200 TRILLION! Ia berseru: “Let’s get real.  The U.S. is bankrupt.”

Maka dengan jumlah aset nasional yang hanya bernilai US$72 trillion, boleh disimpulkan bahwa Amerika Serikat telah “tenggelam” dalam seluruh kewajibannya.  Agar dapat mengikuti perkembangan posisi fiskal AS dengan baik, coba saja mengunjungi www.usdebtclock.org. Anda pasti akan merasa heran betapa cepat hutang naik secara terus-menerus.

Mengapa bisa begitu?

“History teaches us that such imprudent monetary and fiscal behavior has always led to economic disaster.”

-Jim Rogers-

Anda tidak perlu pemikiran yang cemerlang untuk memahami masalah ini.  Alasannya sangat sederhana; grafik dibawah ini dengan jelas menunjukkan mengapa hutang makin hari makin membengkak.

Saat pendapatan pajak turun dalam krisis ke level yang sama dengan 2004, pengeluaran malahan membubung tinggi. Sebagai catatan pendapatan pemerintah hanya bertumbuh rata-rata 0,9% selama dasawarsa terakhir, sedangkan pengeluarannya pada periode yang sama rata-rata meningkat 7,9%.  Jadi sulit sekali untuk mengurangi defisit negara.

Apa solusinya?

“America today looks like Russia in 1998.  Consumers, companies and the government are all highly indebted. America as a result is a bankrupt Mickey Mouse economy.”

-Jochen Wermuth, Chief Investment Officer at Wermuth Asset Management-

Anda tidak bisa menyelesaikan kelebihan hutang dengan meminjam makin banyak.  Anda juga tidak dapat meminjam jumlah uang yang melebihi pendapatan Anda terus, baik sebagai suatu rumah tangga maupun suatu pemerintahan, tanpa menjadi bangkrut pada akhirnya.

Maka hanya ada dua pilihan: Anda melunasi hutang Anda … atau Anda gagal membayarnya.  Apabila Anda menjadi bangkrut, tidak ada seorangpun yang akan meminjamkan uang kepada Anda lagi jadi Anda harus hidup sesuai dengan kemampuan Anda.  Namun jika Anda melunasi hutang, Anda terpaksa akan menguras pendapatan Anda dan menyisakan lebih sedikit uang untuk dibelanjakan.

Berbagai pemerintahan di dunia, termasuk Amerika Serikat, sekarang bertingkah laku seperti pecandu stimulus/hutang.  Lalu mereka lupa bahwa krisis ini BUKAN suatu masalah yang TEMPORER, TETAPI masalah yang STRUKURAL.  Oleh karena itu, mereka seharusnya mengikuti program rehabilitasi agar mampu mengurangi pengeluarannya dan/atau menaikkan pendapatannya.

Apa bahayanya?

“Highly indebted governments, banks, or corporations can seem to be merrily rolling along for an extended period, when bang! – confidence collapses, lenders disappear, and a crisis hits.”

-Professors Carmen Reinhardt and Ken Rogoff in their book This Time is Different-

Amerika Serikat telah meluncurkan suatu kampanye yang sangat lihai untuk mengalihkan perhatian dari ekonomi maupun bank mereka yang bangkrut kepada negara kecil di Eropa seperti Yunani, Irlandia atau Portugal.  Meskipun negara tersebut memang mengalami kesulitan, kebutuhan pembiayaan mereka sebetulnya kecil dibandingkan masalah yang dihadapi oleh pemerintah pusat, negara bagian dan kota di AS (lihat grafik dibawah ini).

Peringkat hutang dari berbagai negara di Eropa sudah diturunkan oleh lembaga pemeringkat AS, sementara peringkat hutang AS tetap dipertahankan pada AAA.  Tanpa ragu saya berpendapat peringkat tersebut adalah sebuah PENIPUAN yang didorong oleh kepentingan politik.  Sama dengan subprime mortgages sebelumnya, lembaga pemeringkat hutang hanya akan menurunkan peringkat AS setelah hutangnya sudah menjadi junk atau “sampah”.  Maka saran saya adalah: Jangan teperdaya oleh peringkat hutang AS yang tinggi agar Anda tidak menderita kerugian yang fatal bagi portofolio Anda.

Kesimpulan

“The U.S. has no way of avoiding a financial Armageddon.”

-John Williams, shadowstats.com-

The solution to a hangover is not more alcohol atau pemecahan untuk orang mabuk bukan lebih banyak alkohol.  Coba memikirkan hal berikut ini dengan seksama: Jika sebuah bank kecil menjadi bangkrut, masalahnya selesai ketika bank itu diambil alih oleh bank lebih besar yang menyuntikkan modal baru kedalamnya.

Apabila sebuah bank yang lebih besar berada diambang kebangkrutan, persoalannya terpecahkan ketika bank tersebut diambil alih oleh pemerintah, yang menyuntikkan modal tambahan kedalamnya. Tetapi … seandainya sebuah negara dengan perekonomian terbesar di dunia menjadi bangkrut … kita akan mengalami goncangan yang dahsyat!  Dari mana dana baru akan datang untuk menyelamatkannya?

Kenyataan yang menyakitkan adalah bahwa kita sebenarnya sudah melewati the point of no return atau telah memasuki jalan buntu.  Secara sederhana pemerintah AS sama sekali tidak mempunyai cara apapun untuk melunasi semua kewajibannya tanpa gagal bayar ATAU menghancurkan dolar AS (yang pada dasarnya sama saja).  Dan itu tentu juga berlaku untuk berbagai pemerintahan yang lain.

Dalam artikel berikutnya akan saya bahas bagaimana Anda bisa memanfaatkan peluang investasi yang berhubungan dengan sovereign debt di negara maju, terutama di AS.  Yang penting adalah bahwa Anda sebagai seorang investor sadar akan soal ini, dan siap untuk menghadapi krisis yang jauh lebih buruk daripada tahun 2008-2009.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dan sukses selalu dalam berinvestasi!

No comments:

Post a Comment