Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN) telah menetapkan periode dan tahapan pelaksanaan tes bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan pelaksanaan tes CPNS dibagi dalam dua metode, yaitu sitem yang menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK) dan sistem Computer Assested Test (CAT). "Bagi yang melaksanakan sistem CAT, Tes CPNS akan dimulai pada tanggal 29 September 2013. Ada 19 Kementerian dan Lembaga yang telah mendaftar untuk difasilitasi pelaksanaan tes CPNS 2013 dengan sistem CAT," ujar Setiawan seperti dikutip detikFinance, Selasa (20/8/2013). Tes CPNS melalui sistem LJK baik dari kategori 2 maupun pelamar umum direncanakan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 3 November 2013.Berikut jadwal dan tahapan pelaksanaan tes CPNS 2013:
- Penetapan persetujuan rincian formasi instansi : 20-30 Agustus 2013
- Pengumuman dan pendaftaran penerimaan CPNS : 1-20 September 2013
- Pelaksanaan ujian TKD dan TKB : 29 September-November 2013
- Pengolahaan hasil TKD dan TKB : 3-4 November dan 27 November-13 Desember 2013
- Pemberkasan dan Penetapan NIP : Minggu II Desember 2013
| ExploreYourSelf - personal blog by Muhammad NoerDalam beberapa kesempatan berbicara tentang dunia kerja kepada para pelajar dan mahasiswa, saya sering mendapat pertanyaan, “Bagaimana caranya menghadapi wawancara kerja?”
Jika pada kesempatan sebelumnya saya telah membahas secara khusus tentang bagaimana membuat CV yang baik, maka kali ini saya akan bercerita bagaimana menghadapi wawancara kerja.
Inti dari wawancara adalah untuk memastikan apakah seorang kandidat sesuai dengan hasil tes sebelumnya dan dengan CV yang dituliskan. Wawancara juga berguna untuk bertemu langsung secara fisik dengan seorang kandidat serta mengetahui sikap dan cara berpikirnya. Wawancara bisa membuat interviewer semakin yakin Anda adalah orang yang tepat dan sebaliknya bisa pula menjadi ragu karena kualitas diri Anda tidak sesuai dengan CV atau hasil tes sebelumnya.
Persiapan
Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan. Faktanya, banyak orang tidak memiliki persiapan khusus ketika akan menghadapi wawancara kerja. Ingat, dalam proses seleksi, wawancara merupakan tahapan akhir untuk memastikan apakah seorang kandidat layak atau tidak. Dengan melakukan persiapan yang baik, maka peluang untuk diterima akan menjadi lebih besar.
Apa saja yang harus dipersiapkan ketika menghadapi wawancara kerja? Daftar berikut mudah-mudahan bisa membantu Anda:
* Pelajari kembali CV Anda dan fokuskan pada bagian-bagian yang relevan dengan pekerjaan yang dituju. Persiapan ini akan memudahkan kelancaran Anda dalam menjawab terkait apa-apa yang telah Anda tuliskan di dalam CV.
* Pelajari perusahaan yang akan Anda masuki. Cari tahu dari teman, tetangga, website atau sumber-sumber lainnya. Apa saja produknya? Apa visi dan misi perusahaan tersebut? Karyawan seperti apa yang mereka harapkan? Memiliki informasi yang banyak tentang perusahaan yang akan dimasuki akan membantu kita untuk antusias dalam wawancara, sekaligus memiliki minat yang kuat untuk bekerja.
* Pastikan waktu, tempat, dan siapa yang harus dihubungi untuk proses wawancara. Rencanakan keberangkatan Anda agar tiba tepat waktu. Jangan sampai hilang kesempatan hanya gara-gara datang terlambat.
* Latih beberapa pertanyaan sulit dan bagaimana Anda akan menjawabnya. Ini akan menghemat waktu dan Anda tidak perlu berpikir terlalu lama ketika perekrut menyampaikan pertanyaannya.
Menghadapi Wawancara
Akhirnya tibalah saat ketika Anda dipanggil dan memasuki ruang wawancara. Ini adalah saat-saat mendebarkan bagi seorang pencari kerja apalagi jika belum memiliki pengalaman diwawancarai sebelumnya.
Dalam menghadapi wawancara, tunjukkan rasa percaya diri namun tetap santun. Ingat Anda mungkin membutuhkan pekerjaan tersebut, tapi jangan lupa perusahaan juga membutuhkan Anda. Jangan minder sekaligus jangan takabur.
Di awal wawancara, biasanya Anda akan diminta memperkenalkan diri. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Ceritakan siapa diri Anda, latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebelumnya serta mengapa Anda melamar pekerjaan tersebut. Jangan terlalu singkat karena perekrut sebenarnya ingin mendengarkan Anda. Tapi jangan pula terlalu panjang sehingga perekrut menjadi bosan. Perhatikan bahasa tubuh interviewer apakah dia sudah merasa cukup dengan jawaban Anda atau belum.
Untuk bagian perkenalan, ada baiknya telah Anda latih sehingga sudah dapat ditentukan apa yang mau diceritakan dan apa yang tidak.
Wawancara adalah proses komunikasi dua arah. Interviewer bertanya dan Anda menjawab. Dalam setiap komunikasi kedua belah pihak harus saling menghargai. Jadi dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan. Pahami terlebih dahulu maksud pertanyaan interviewer sebelum Anda mulai menjawab. Jika Anda merasa kurang jelas dengan pertanyaannya, jangan ragu-ragu untuk bertanya atau melakukan konfirmasi. Hal ini penting dan interviewer biasanya akan senang hati mengulang pertanyaannya. Jangan menjadi orang sok pintar yang menjawab meskipun pertanyaannya sendiri belum jelas.
Bagaimana jika Anda tidak mengetahui jawaban atas sebuah pertanyaan? Ada orang yang memaksakan menjawab dan berputar-putar ke sana kemari dalam usahanya memberikan jawaban. Ini adalah cara yang keliru. Interviewer akan memandang Anda sebagai orang yang memaksakan diri padahal tidak tau. Gunakan cara yang lebih elegan. Jika Anda benar-benar tidak tau jawaban sebuah pertanyaan yang sulit, maka Anda bisa memberikan sedikit penjelasan tentang apa yang Anda ketahui dan mengakui untuk bagian tertentu yang ditanyakan Anda belum mengetahui jawabannya saat ini. Interviewer akan lebih menghargai pernyataan jujur ketimbang jawaban yang dipaksakan.
Apa Yang Ingin Diketahui Oleh Interviewer?
Pada dasarnya interviewer ingin menggali dari seorang kandidat untuk memastikan apakah orang tersebut cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan atau tidak. Karenanya interviewer akan bertanya, melakukan konfirmasi, ataupun meminta penjelasan atas apa-apa yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Sekaligus interviewer juga mungkin bertanya atas pandangan Anda terhadap suatu hal.
Dalam banyak wawancara, Anda akan ditanyakan tentang apa yang pernah dilakukan di masa lalu. Hal ini berguna sebagai prediksi atas kemampuan dan kinerja Anda di masa mendatang. Karenanya Anda harus menceritakan apa yang pernah Anda lakukan, bagaimana prosesnya, apa yang dipelajari dari keberhasilan atau kegagalan.
Gunakan kalimat aktif yang menjelaskan apa yang Anda telah lakukan dan hasil yang diperoleh. Jangan menjelaskan apa yang akan Anda lakukan di masa yang akan datang karena bagi interviewer hal tersebut tidak relevan.
Hal paling penting Anda kuasai adalah apa yang telah dipelajari dari pengalaman kerja sebelumnya dan bagaimana Anda memanfaatkan pengalaman tersebut. Anda juga perlu mengingat prestasi khusus yang telah diperoleh di masa lalu. Tidak hanya itu, kuasai hal-hal tertentu baik berupa tantangan terberat, kegagalan, maupun pencapaian dari setiap pengalaman sebelumnya. Dengan cara ini interviewer akan mendapatkan informasi berharga dari Anda.
Menghadapi Pertanyaan Sulit
Adakalanya interviewer mengajukan pertanyaan sulit yang tidak Anda duga. Sebenarnya pertanyaan sulit tersebut masih bisa diduga jika Anda telah melakukan persiapan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang perlu Anda renungkan dan cari jawabannya sebelum hadir dalam sebuah wawancara kerja. Pertanyaan ini mungkin ditanyakan oleh seorang interviewer dan dengan persiapan yang baik Anda bisa memberikan jawaban yang mengesankan. Ingat, pertanyaan ini kadang tidak mudah dan Anda perlu menggali jauh ke dalam diri Anda sendiri untuk menemukan jawabannya:
* Mengapa Anda memilih melamar pada pekerjaan ini?
* Apa yang Anda sukai dan tidak sukai dari pekerjaan Anda sebelumnya?
* Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan yang dimiliki sekarang?
* Kesuksesan seperti apa yang Anda bayangkan dalam 5 tahun ke depan?
* Apa kelebihan diri Anda sehingga layak diterima di perusahaan ini dibandingkan kandidat lainnya?
* Apa kelemahan terbesar diri Anda? Bagaimana Anda mengatasinya?
* Apa yang Anda cari dari pekerjaan yang dilamar sekarang?
* Persoalan apa yang pernah Anda hadapi di pekerjaan sebelumnya? Bagaimana Anda menyelesaikan persoalan tersebut?
Penutup
Demikianlah sekelumit yang dapat saya ceritakan untuk menghadapi wawancara kerja. Dalam pengalaman melakukan wawancara, saya sering menemukan kandidat yang sebenarnya baik secara akademis, skill, dan pengalaman namun tidak bisa menjelaskan dengan baik hal-hal tersebut dalam proses wawancara. Ada kalanya interviewer masih bisa membaca potensi dalam diri seorang pelamar yang seperti itu dan menerimanya. Namun tak jarang potensi tadi tertutupi dan interviewer lebih memilih kandidat lain yang meyakinkan.
Selamat menghadapi wawancara kerja. Semoga sukses buat Anda.
Anda punya pengalaman atau pertanyaan seputar wawancara? Silakan sampaikan di kolom komentar.