Instagram

Translate

Showing posts with label mutual fund. Show all posts
Showing posts with label mutual fund. Show all posts

Thursday, January 21, 2010

Reksadana

Perencanaan Keuangan di Tengah Lesunya Ekonomi | PortalReksadana.com
Di tengah krisis ekonomi dan finansial dunia saat ini, dimana sebaiknya kita menempatkan dana kita? Pertanyaan ini banyak dilontarkan oleh nasabah akhir-akhir ini.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan agar investasi kita memberi nilai tambah yang terbaik, maka ada 5 pilar dalam berinvestasi yang harus diperhatikan:

1. Investment Objectives: pahami tujuan kita untuk berinvestasi

Pada kondisi sekarang ini, maka pengamanan dana darurat (dana yang diperlukan saat menghadapi situasi darurat) mutlak dibutuhkan. Dana darurat dapat ditempatkan pada deposito bulanan ataupun reksa dana pasar uang yang memberikan likuiditas tinggi (mudah dicairkan). Umumnya, besarnya dana darurat yang perlu disisihkan dapat mencapai 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan.

Setelah dana darurat terpenuhi, pertimbangkan investasi jangka menengah-panjang di instrumen obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Disini, pertimbangan faktor keamanan memegang peranan penting, dimana obligasi pemerintah (ORI) atau sukuk dapat dijadikan sebagai pilihan kita.

Setelah semua tujuan tersebut terpenuhi, barulah kita berinvestasi untuk tujuan jangka panjang. Investasi langsung di saham atau reksa dana saham, maupun investasi di properti dapat kita pertimbangkan.

2. Time Horizon: berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Maksudnya, berapa lama lagi dana tersebut akan kita butuhkan. Apakah investasi ini untuk jangka panjang (pensiun, pendidikan anak), atau jangka pendek (bayar hutang, beli mobil, liburan ke Bali)?

3. Return Profile: “Berapa banyak uang yang siap kita korbankan?”

Semua instrumen investasi memiliki risiko, high risk-high potensial return. Tabungan/deposito, memang dijamin oleh pemerintah (LPS), tapi instrumen ini sangat peka terhadap inflasi. Jika tabungan kita memiliki bunga sekitar 4% sedangkan inflasi 8%, maka sebenarnya nilai uang kita menyusut setiap tahunnya. Jika kita investasi di reksa dana atau bahkan berinvestasi langsung di bursa saham atau valuta asing, maka kita akan memiliki eksposur terhadap risiko fluktuasi pasar yang rentan terhadap kebijakan pemerintah, perkembangan ekonomi dunia, walaupun kita memiliki potensi keuntungan yang besar jika perekonomian mulai membaik. Properti juga tidak selamanya aman; lihat saja krisis di AS saat ini, dan beberapa kejadian tertentu (atau bencana alam) yang dapat menghilangkan nilai aset tersebut.

4. Asset Allocation: Diversifikasi untuk mendapatkan portofolio yang optimal

Ingat: jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang; alias jangan investasikan 100% dana Anda pada satu jenis instrumen.

5. Periodic Review: Monitor perkembangan portofolio secara berkala

Dalam hal ini, Re-balancing portofolio investasi sesuai dengan aset alokasi dan profil risiko kita. Biasanya dilakukan setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.

Dalam berinvestasi, yang susah adalah menjaga komitmen dan konsistensi. Komitmen untuk tetap berinvestasi (alias tidak cut-loss di masa krisis seperti ini), dan tetap konsisten untuk terus berinvestasi. Saat kondisi pasar sedang bullish, mudah sekali rasanya untuk menyisihkan sebagian dana untuk menambah investasi. Tapi saat kondisi pasar sedang bearish seperti sekarang, rasanya pasti males untuk melakukan Top Up.

Tapi itulah investasi, jika time horizon yang direncanakan adalah 5 – 10 tahun, maka seharusnya tidak perlu khawatir dengan fluktuasi pasar saat ini. Tidak ada kondisi yang buruk melulu, dan tidak mungkin juga iklim investasi yang terus-terusan baik. Menabung untuk jangka panjang menjadi tidak make sense, karena nilai inflasi yang begitu tinggi. Belum lagi kebutuhan dana di masa datang yang cukup besar untuk pendidikan anak, pensiun, dll.

So brave yourselves, meskipun keadaan ekonomi sedang tidak menentu, program investasi harus tetap jalan. Belum punya program investasi? Mulailah sekarang! Lakukan secara bertahap (dollar cost averaging) dengan Installment Plan Reksa Dana di Bank Mandiri!

Installment Plan Reksa Dana Bank Mandiri merupakan fitur tambahan untuk pembelian/subscription reksa dana secara berkala dan otomatis setiap bulan (automatic monthly subscription). Dengan fitur ini, rekening tabungan akan didebet secara otomatis setiap bulan sesuai tanggal yang dipilih (antara tanggal 1 s.d tgl 28) dan nilai nominal yang telah ditetapkan.

Jumlah minimum untuk investasi secara berkala dengan installment plan mulai dari Rp 100.000,- atau sesuai dengan minimum yang tertera di prospektus untuk 1 produk. Namun demikian, apabila Bapak/Ibu belum memiliki produk reksa dana yang akan ditambahkan melalui fitur installment plan, Bapak/Ibu harus melakukan pembelian awal terlebih dahulu yang besarnya minimum Rp 500.000,- atau sesuai minimum pembelian awal yang tercantum di prospektus.

Seluruh Reksa Dana terbuka (34 produk) yang dijual melalui Bank Mandiri baik itu Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, Saham ataupun Reksa Dana Indeks dapat dilakukan dengan installment plan. Tidak ada biaya administrasi untuk keikutsertaan fitur installment plan, biaya yang dikenakan adalah subscription fee berkisar antara 0 % s.d. 3 % dan redemption fee berkisar 0 % s.d. 1,5% untuk penempatan dibawah 1 tahun (diatas 1 tahun pada umumnya berlaku redemption fee 0%).

Ada pertanyaan apakah dengan dana sebesar Rp. 200.000,- atau Rp. 300.000,- dapat memenuhi salah satu kebutuhan masa depan?

Sebenarnya apakah dana yang relatif rendah akan mampu menutupi kebutuhan masa depan sangat tergantung dari besar kebutuhan Bapak / Ibu dan seberapa lama jangka waktu investasinya. Tetapi sebagai gambaran dapat saya paparkan beberapa contoh di bawah ini :

1. Apabila Bapak/Ibu pergi ke pusat perbelanjaan (mall) bersama keluarga dan menghabiskan dana Rp 300.000,- untuk satu kali pergi atau misalnya Bapak/Ibu merokok dan menghabiskan 1 bungkus rokok per hari maka dengan asumsi harga rokok Rp 10.000,- dalam 1 bulan Bapak/Ibu harus mengeluarkan dana sekitar Rp 300.000,-. per bulan. Pernah kah Bapak/Ibu menghitung apabila Bapak/Ibu mengorbankan untuk tidak pergi ke mall 1 kali dalam 1 bulan atau berhenti merokok dan mengalihkan dana tersebut untuk investasi rutin bulanan di reksa dana saham (asumsi indikasi imbal hasil 15 % p.a nett) ? besarnya akumulasi dana Bapak/Ibu dapat dilihat pada ilustasi sbb:
Jangka Waktu Investasi Perhitungan Dana yang Terkumpul
5 Tahun Rp 26.572.352,-
10 Tahun Rp 82.565.118,-
15 Tahun Rp 200.552.028,-
20 Tahun Rp 449.171.844,-
dst.. dst..

Jadi, hanya dengan mengorbanabkan 1 kali pergi ke mall atau berhenti merokok dan semakin dini investasi berkala Bapak/Ibu lakukan, Bapak/Ibu dapat menikmati hasil investasi yang cukup signifikan.

2. Apabila Bapak/Ibu memiliki deposito sebesar Rp 50 juta dan memperoleh bunga + Rp 200.000,- / bulan maka bunga deposito Bapak/Ibu dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi dalam rangka mempersiapkan kebutuhan masa depan Bapak/Ibu dengan berinvestasi di reksa dana saham (indikasi imbal hasil 15 % p.a. nett). Besarnya akumulasi dana Bapak/Ibu dapat dilihat pada ilustasi sbb:
Jangka Waktu Investasi Perhitungan Dana yang Terkumpul
5 Tahun Rp 17.714.902,-
10 Tahun Rp 55.043.412,-
15 Tahun Rp 133.701.352,-
20 Tahun Rp 299.447.896,-
dst.. dst..

Jadi, hanya dengan memanfaatkan bunga deposito yang sudah ada, Bapak/Ibu dapat menikmati hasil investasi yang cukup signifikan.

3. Kami telah membuat komparasi antara Karyawan dengan Manager yang sama-sama berinvestasi sebesar 10% dari gaji yang di dapat. Contoh Ilustrasi yang di maksud adalah sebagai berikut:





Komparasi hasil Investasi Manajer (Rp. 1 juta per bulan) dibandingkan dengan Karyawan (Rp. 200 ribu per bulan) dalam jangka panjang ada sebagai berikut:





Hal ini membuktikan bahwa asalkan kita rutin berinvestasi jangka panjang dalam suatu instrument / produk yang dapat memberikan return besar (dalam hal ini return sebesar 15%), maka hasil yang di dapatkan maksimal (lebih besar dari investasi yg telah dilakukan Manajer yang nominal investasi setiap bulan 5 X lipat, tetapi hasil investasinya hanya 6 %). Installment Plan Reksa Dana yang dimulai pada usia dini merupakan pilihan dan kunci sukses yang dibutuhkan.

Mumpung saham dan NAB reksa dana sedang turun, mumpung harga obligasi sedang rendah. Sekecil apapun dan dalam bentuk apapun, teruslah berinvestasi!