OK, you can say that she is strong..but in my opinion this woman and her husband are really IRRESPONSIBLE PARENTS. They just make their children suffering. And, you know what..they have violated their children's rights. They are sick people. Gosh, the story of her having 25 children are sickening. No offense. If they are good parents, they would not have had such many kids.
Dari 25 anak yang dilahirkan, yang terus hidup hingga dewasa 18 anak. Yang lainnya meninggal pada usia anak balita antara dua dan lima tahun. Kemungkinannya gizi buruk karena makan hanya dengan kerupuk. Ketika ia berdagang, anak-anak bayinya dijaga oleh kakak-kakaknya atau anak-anaknya yang lebih tua. Saat bayi itu menangis, biasanya hanya diberi air teh manis atau air putih, yakni air tanah yang dimasak sendiri.
Hanya anak ke-12 yang berhasil menduduki kelas VI sekolah dasar. Sekolah anak-anaknya berhenti rata-rata di kelas III SD. Pokoknya kalau anak sudah bisa baca tulis, anak itu berhenti sekolah untuk digantikan oleh adiknya. Pada awal tahun ajaran baru pertengahan Juli 2008, anak-anak yang masih duduk di SD tidak berani masuk sekolah pada hari Jumat dan Sabtu. ”Mereka malu karena belum punya seragam pramuka,” kata Eros menerangkan.
Si Cikal (anak pertama), Ani Sumarni (25), sudah menjadi janda beranak satu dari suami keduanya yang bekerja sebagai kuli harian. Anak semata wayang Sumarni yang berusia dua tahun menambah jumlah anggota keluarga besar Eros karena tak diurus bapaknya.
No comments:
Post a Comment