Instagram

Translate

Tuesday, December 28, 2010

jurnalisme] Perbandingan BBM Indonesia vs Malaysia

I got this from a mailing list I subscribe. I this article is good to share with you all :) Sorry it is in bahasa.

Perbandingan BBM Indonesia vs Malaysia

Memang sangat keterlaluan sekali kebijakan2 ekonomi di Indonesia,
terutama tentang pembatasan subdisi BBM di Indonesia. Dengan melihat
faktor sumber daya alam yang melimpah seharusnya rakyat Indonesia wajib
menikmati BBM yang murah meriah. Ya setidaknya lebih murah daripada
harga BBM di negara tetangga terdekatnya, Malaysia yg nota bene
negaranya lebih kecil dan jumlah sumber daya alamnya tidak sampai
separuh di banding Indonesia. Apalagi secara ekonomi, pendapatan
per-kapita masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan
rakyat Malaysia yang secara otomatis mempengaruhi daya beli masyarakat
secara keseluruhan.

Realita bahwa kehidupan dan kesejahteraan di negara Malaysia lebih
terjamin tidak bisa dipungkiri. Walaupun peringkat demokrasi negara
Malaysia 40 tingkat di bawa Indonesia, namun kebijakan ekonomi
pemerintah Malaysia ternyata lebih mementingkan rakyat dan tidak
liberal seperti Indonesia. Realitas kualitas SDA, SDM dan demokrasi
Indonesia lebih bagus dari Malaysia ternyata tidak menjamin bahwa
rakyat Indonesia lebih kaya, makmur dan sejahtera daripada rakyat
Malaysia. Kenyataan inilah yang sangat menyakitkan rakyat Indonesia
yang juga lebih senior dalam meraih kemerdekaan di banding Malaysia.
Sungguh sangat dan sangat ironis.

Bukti nyata yang ada di depan mata adalah masalah harga BBM. Walaupun
cadangan dan sumber BBM di Malaysia tidaklah sebanyak di Indonesia,
namun kenyataannya harga BBM di Malaysia lebih murah dan lebih bagus
kualitasnya daripada di Indonesia. Ditambah lagi kebijakan pemerintah
Indonesia yang membatasi subsidi BBM yg bersifat radikal dan arogan
dengan tidak memperhatikan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Seiring dengan naiknya harga BBM dunia, Malaysia juga telah menaikkan
harga BBMnya. Namun kenaikannya tidaklah seradikal dan arogan seperti
Indonesia. Pemerintah Malaysia hanya menaikkan harga BBM jenis RON 95
sebesar RM0,05 atau sekitar Rp140 saja dari harga sebelumnya per-liter
RM1.85 atau Rp 4.220 sehingga menjadi RM1.90 atau Rp 4.360 per-liter.
Sedangkan untuk jenis RON 97 naik hanya sebesar RM0,15 atau kira2 Rp
420 atau dari harga asal per-liter RM 2.15 atau Rp 6.020 naik menjadi
RM 2.30 atau RP 6.440. Perlu diingat bahwa petrol RON 95 di Malaysia
itu seperti Pertamax plus di Indonesia dan untuk RON 97 di Indonesia
mungkin belum dipasarkan. Jadi secara kualitas, BBM jenis Premium dan
Pertamax di Malaysia adalah tidak ada dan minimal kualitas BBM yang
dipakai adalah jenis RON 95 atau setaraf dengan Pertamax Plus. Sungguh
menggelikan!

PERBANDINGAN HARGA PER-LITER BBM INDONESIA VS MALAYSIA

BBM INDONESIA BBM MALAYSIA

Belum ada/dipasarkan ? RON 97 RM 2.30 = Rp 6.440

Pertamax Plus Rp 7100 RON 95 RM1.90 = Rp 4.360

Pertamax Rp 6.800 Tidak ada/tidak dipasarkan

Premium Rp 4.500 Tidak ada/tidak dipasarkan

Jadi secara realitanya rakyat Indonesia selama ini hanya mengkonsumsi
kualitas BBM yg jauh lebih rendah daripada kualitas BBM yang dikonsumsi
rakyat Malaysia sebab mereka minimal memakai BBM sejenis Pertamax Plus.
Maka tidak mengherankan jikalau umur dan ketahanan mesin kendaraan di
Indonesia juga kalah panjang dan tahan dibanding kendaraan di Malaysia.
Apalagi secara infrastruktur jalan raya di Indonesia sekali lagi
kualitasnya juga kalah telak dibanding Malaysia. Dan anehnya, ternyata
harga kendaraan second, terutama mobil di Malaysia itu kok lebih murah
dibanding di Indonesia. Sungguh dan sungguh menggelikan
hehehhehehehehhe.

Semoga bisa menjadi bahan kajian dan evaluasi bagi bangsa dan
pemerintahan Indonesia. Sehingga kalau mau studi banding gak perlu deh
ke Eropa, Amerika dll daripada ngabisin uang rakyat. Da cukup ke
Malaysia saja. Atau kalau mau yg lebih ya studi banding saja ke
Singapura.

Padahal Sebagai bahan kajian dan intropeksi saya tuliskan perbandingan harga BBM di Indonesia dan Malaysia sekarang ini.


No comments:

Post a Comment