The article is good to inform people how Sinar Mas has been an evil company.....robbing our beautiful forest ......
Blog Greenpeace Indonesia
Blog Greenpeace Indonesia
Sudah bukan rahasia lagi, jika Sinar Mas ada di belakang beberapa kasus perusakan lingkungan. Misalnya di Kalimantan. Sinar Mas melakukan penggundulan hutan di sekitar Taman Nasional Danau Sentarum, di lahan basah yang dilindungi International Ramsar Convention (Konvensi Ramsar Internasional), sebagai bagian dari kegiatan perluasan perkebunan kelapa sawit. Daerah penyangga yang telah mengalami pembalakan itu sangat penting bagi integritas dan keanekaragaman hayati taman nasional, salah satu lahan basah terluas di Asia Tenggara dan rumah bagi ribuan jenis spesies satwa langka, termasuk macan tutul, orang utan dan sebagian besar populasi kera belanda (proboscis monkey).
Menurut pemberitaan, pada bulan Agustus 2008 Menteri Kehutanan telah membatalkan izin operasi 12 perusahaan di daerah tersebut, tujuh diantaranya milik Sinar Mas. Para pembalak telah melanggar peraturan perundangan konseravsi alam dan keanekaragam hayati, tapi alih-alih izinya dicabut, Sinar Mas malah terus melakukan penggundulan hutan disekitar taman nasional, yang menunjukkan sikap yang terang-terangan meremehkan peraturan dan perundangan serta perjanjian konservasi internasional.
Di Provinsi Riau, Sinar Mas menguasai lebih dari 780.000 hektar perkebunan minyak kelapa sawit dan kertas. The World Wide Fund for Nature (WWF) memperkirakan sejak 2001, 450.000 hektar hutan atau setara dengan luas pulau Lombok, telah dirusak oleh perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) milik Sinar Mas Grup.
Greenpeace juga pernah meluncurkan laporan penelitian yang mengestimasi bahwa kegiatan perusakan lahan gambut oleh Sinar Mas Grup di Sumatera saja, melepaskan hingga 113 juta ton karbon dioksida, atau sama dengan total emisi CO2 Belgia pada 2005. Dalam laporan Greenpeace disebutkan, setiap tahun, perusahaan Sinar Mas berhutang 3,4 miliar Euro atau sekitar Rp.48,5 triliun, jika mengacu pada rata-rata harga 30 Euro per ton karbon (berdasarkan perhitungan Kyoto Phase II oleh lembaga riset pasar karbon terkemuka).
Nah, di Jakarta, Sinar Mas justru muncul dengan kemasan pahlawan. Sinar Mas maju sebagai salah satu pilar Greenfest 2009. Sinar Mas berusaha menjahit isu-isu lingkungan menjadi baju yang indah. Dan menutupi aurat kejahatan lingkungan yang mereka lakukan.
Dengan alasan-alasan di atas, maka saya memutuskan untuk TIDAK AKAN DATANG pada Greenfest 2009. Dan, tidak akan membeli produk-produk Sinar Mas. Sebagai informasi, beberapa produk Sinar Mas yang saya ketahui dan tidak akan saya beli adalah:
PT Asuransi Sinar Mas
Bank Sinar Mas
Minyak Goreng Filma dan Kunci Mas
Operator seluler SMART Telecom
Kertas dari PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills serta PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Bagaimana dengan Anda?
Paseo tissue is also from Sinar Mas...
No comments:
Post a Comment