Instagram

Translate

Monday, March 01, 2010

CT Scan triggers cancer.......:(

Hati-hati, Radiasi CT Scan Beresiko Kanker
Radiasi dari CT Scan yang dilakukan pada tahun 2007 akan menyebabkan 29.000 penyakit kanker dan membunuh 15.000 orang Amerika, demikian hasil penelitian yang diungkapkan oleh para ilmuwan di awal Desember ini.

Penemuan, yang dipublikasikan di dalam Archives of Internal Medicine, memaparkan bukti bahwa orang Amerika adalah terlalu terpapar (overexpose) oleh sinar radiasi ini untuk tes diagnosa kesehatan, terutama sinar X bernama computed tomography scan (biasa disingkat CT Scan)

“Apa yang kami temukan adalah bahwa ada jumlah signifikan peningkatan radiasi CT scan, lebih dari yang kami pikirkan, ada kaitannya dengan peningkatan kanker secara signifikan pula,” ujar Dr. Rita Redberg, editor dari Archives of Internal Medicine.

“Penyinaran CT Scan yang dilakukan dalam tahun 2007, di tahun tahun berikutnya akan ada 15.000 lebih kematian pasien. Kami sedang melakukan berjuta-juta penelitian CT setiap tahun dan angka-angka itu sedang meningkat. Ada banyak peningkatan kematian,” Redberg mengatakan saat wawancara via telepon.

Sebenarnya CT Scan membantu dokter memberikan pandangan dalam tubuh manusia, untuk mengeliminasi operasi, namun radiasi CT scan mengekspos pasien 100 kali lebih besar dari radiasi sinar X biasa, terutama pada Chest CT Scan (pada bagian dada)

Sekitar 70 juta CT Scan dilakukan orang-orang Amerika pada tahun 2007, yang dijadikan tahun awal penelitian serius mengendai dampak CT Scan ini. Amy Berrington de Gonzalez dari National Cancer Institute dan rekan kerja yang mengembangkan sebuah model Komputer diperkirakan dampak dari banyak scan tersebut.

Mereka memperkirakan CT Scan dilakukan pada tahun 2007 meyebabkan 29.000 kanker pada pasien yang terpapar. Sepertiga akan terjadi pada orang yang berusia 35-54 saat mereka terpapar, dan dua per tiga terjadi pada wanita, dan 15 pesen muncul dari scan yang dilakukan pada anak-anak maupun remaja.

Para peneliti memperkirakan akan ada tambahan 2000 penderita kanker payudara akibat CT Scan yang dilakukan pada tahun 2007.

Redberg, yang menulis sebuah komentar pada studi, mengatakan antusias para dokter di Amerika pada tes hasil scan ini telah menyebabkan ledakan penggunaannya, sehingga menempatkan pasien pada kondisi berbahaya.

“Beberapa dokter dan rumah sakit mengatakan bahwa scan ini sangat penting untuk menyelamatkan hidup, tapi sesungguhnya beberapa scan yang dilakukan tidaklah perlu, masih dapat diupayakan cara lain,” ujar Redberg.

Pada sebuah studi terpisah, Dr. Rebecca Smith-Bindman dari Universitas California, San Fransisco, dan para rekan kerja menganalisa data dari 1.119 pasien telah di-CT Scan sebanyak 11 kali pada tahun 2008 di 4 institusi.

Mereka menemukan dosis radiasi CT Scan yang berbeda-beda, dari median atau titik tengah dari 2 millisieverts untuk CT Scan isi kepala, sampai 31 millisieverts untuk penelitian isi perut dan tulang panggul, jadi bagian tubuh yang sama terpapar berkali-kali untuk pengambilan gambar bagian organ tertentu.

Berarti, pasien terekspos 3 millisieverts radiasi dalam setahun, sebuah tingkatan yang tidak mempertimbangkan sebuah resiko kesehatan.

Para peneliti mengatakan, sebuah upaya harus diambil untuk meminimalisasi ekspos radiasi CT Scan, termasuk mengurangi jumlah tes yang tidak perlu, memotong dosis penyinaran apabila CT Scan itu benar-benar sangat diperlukan untuk digunakan, dan menstandarisasi dosis penyinaran ini pada rumah sakit atau institusi yang menyediakan fasilitas ini.

Sementara itu, para pabrik pembuat mesin CT Scan ini seperti GE Healthcare, Siemens, Philips dan Toshiba Medical System terus dipacu untuk mengembangkan CT Scanners berdosis rendah. (Erabaru/snd)

Sumber: Reuters


No comments:

Post a Comment