Instagram

Translate

Monday, October 03, 2011

Para Rektor Universitas di Indonesia yang diduga terima suap Nazaruddin

baca lebih detil di gresnews.com yan juga menampilkan dokumen bukti penyuapan ke orang-orang yang ngaku akademik itu.

Gresnews.Com | Situs Berita Hukum dan Politik | Dugaan fee, biaya karaoke & entertainment para Rektor dari Nazaruddin
Redaksi gresnews.com mendapatkan data proyek yang kini tengah ditelusuri KPK tersebut. Pertama, proyek di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Nazaruddin memenangkan proyek lewat PT Anugrah Nusantara pada 18 Juni 2009. PT Anugrah Nusantara ditunjuk sebagai pelaksana proyek Pekerjaan Penyediaan Kebutuhan Pengembangan Bidang Ilmu Agroindustri. Dalam dokumen kerjasama dengan nomor kontrak 18.4/H23.16/PS/VI/2009 itu, total biaya proyeknya sebesar Rp45.699.443.000. KPK telah melakukan pemeriksaan di Universitas tersebut.

Rektor Universitas Mataram (Unram) juga tercatat menerima aliran dana dari PT Anugrah Nusantara. Dalam laporan keuangan tanggal 16 Desember 2008 tercatat: "Pengajuan Rosa tgl 16-12-08 u/ Rektor UNRAM (dr Kas Yuli)." Nilai transaksi Rp25 juta. Kala itu Unram dipimpin oleh Prof. Mansur Ma’sum. Berdasarkan informasi yang dihimpun, PT Anugrah Nusantara diduga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unram.

Rektor Universitas Riau juga masuk dalam daftar transaksi keuangan PT Anugrah Nusantara. Pada laporan tanggal 23 Januari 2008 tertulis: "Ganti Uang Pak Nasir untuk Entertain Dgn Rektor UNRI Proy.UNRI." Total transaksi Rp23 juta. Kala itu Universitas Riau dipimpin oleh Prof Dr Ashaluddin Jalil. Belum diketahui proyek apa yang dimenangkan Nazaruddin di Universitas Riau itu.

Prof. DR. Yogi Sugito, Rektor Universitas Brawijaya, Malang, juga tercatat dalam laporan keuangan PT Anugrah Nusantara. Pada transaksi tanggal 5 November 2008 tertulis: "Karaoke dgn Rektor UNIBRAW." Nilai transaksi Rp410 ribu. "Entertaint Rektor Unibraw." pada tanggal yang sama dengan nilai Rp96,800.

Tercacat pula aliran dana diduga kepada Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang. Pada laporan tanggal 28 September 2007 tertulis: "Terima MDR KNG NNG qq Beli Dollar USD qq u/ Rektor Proy. UNSRI @ Rp. 9.185/USD." Angka itu setara Rp45,925,000. Kala itu Unsri dipimpin oleh Prof. DR. Ir. Zainal Ridho Djaffar.

Nama lain yang tercacat adalah rektor Universitas Udayana, Bali. Pada tanggal 30 Januari 2007 tercatat transaksi: "Biaya Support u/ Rektor Udayana." Nilai Rp 20 juta. Saat itu Universitas Udayana dipimpin oleh Prof I Made Bakta, Sp.PD.

Terdapat juga transaksi Rektor Universitas Airlangga, Surabaya, pada tanggal 27 Agustus 2007. "RTGS BNI Rektor Unair Proy. Unair qq Cek Bank Agro PT. Anak Negeri No.263782." Nilai Rp100 juta. Prof. Dr. Fascihul Lisan kala itu menjabat Rektor Unair.

Rosalina Manulang juga mencatat pengeluaran yang diduga untuk pejabat pembuat komitmen di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dalam laporan keuangan PT Anugrah Nusantara tertulis: "Pengajuan Rosa tgl 16-12-08 u/ Ketua Panitia IPB, Ketua Panitia UNJ & Pimpro UNJ (dr Kas Yuli)." Total nilai transaksi Rp 30 juta.

Terdapat pula catatan keuangan untuk Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Sumadio Hadisaputra. "Biaya support u/ Calon PPK USU via Transfer ke Rek. Mandiri a/n Prof. Dr. Sumadio tgl 3-12-08 (Pengajuan Syarifah). Uang dr Kas Yuli." Nilai Rp10 juta.

No comments:

Post a Comment